Senin, 29 Maret 2010

BAB 1 - Pertemuan Awal

Di sebuah daerah di Putra Selo, Toyo Arum, Jawa Timur, tepatnya di Ma’had, tinggallah aku , Na’im At-taqie,yang biasa dipanggil Na’im.
Minggu, 16 Juli 2006 Merupakan hari yang amat mendebar-debarkan bagi diriku, karena Hari itu merupakan Hari terakhir liburanku, tinggal satu hari lagi aku akan memasuki masa-masa SMA, masa yang dimana kata kebanyakan orang, Masa Emas para Remaja, dimana akan ada banyak peristiwa yang lebih menyenangkan, dan lebih mengasyikkan dari Masa SMP.
Seperti kebanyakan anak lain, semuanya sedang sibuk menyiapkan Peralatan-peralatan MOS (Masa Orientasi Siswa) masa perkenalan bagi Para Siswa baru di SMA, tepat pukul 07.00 wib. Aku sudah berniat untuk membeli peralatan MOS,
namun takdir berkata lain, di kala aku baru saja beranjak meninggalkan pintu rumahku, aku melihat sesosok perempuan yang sangat istimewa, perempuan itu sangat beda dengan semua perempuan cantik yang telah aku temui, perempuan itu sangat sempurna, semua tulang rusukku terasa bergetar melihat kedatangan perempuan tersebut yang berjalan menuju gerbang asrama Putri Ma’hadku, sambil membawa sebuah tas dan bantal Guling.
Ku berpikir dalam hati , “Siapa Gerangan perempuan itu ? Santri bukan, karena tidak ada santri di ma’hadku yang seperti itu, dan memang kayaknya baru kali ini aku melihat wanta itu, tapi kalau orang kampung juga ngapain membawa tas masuk ke gerbang putri!” atau jangan-jangan dia santri Baru, santri yang akan sama-sama masuk SMA, dan akan satu sekolahan denganku.
Khayalanku tersentak, tatkala ada suara yang sangat merdu, suara yang mampu menenangkan jiwa ini, memasuki lubang telingaku. ”Permisi, Mas” ucap perempuan tadi.. serontak ku langsung kaget, sambil berkata, ”Ya,... mbak.. ?” . aku bingung sendiri, kenapa ya Aku kok salah tingkah seperti ini.
Niat untuk membeli peralatan MOS pun batal, semua pikiranku tiba-tiba fokus memikirkan Gadist itu. aku pun langsung bergegas menuju kantor ma’hadku, dan bertanya pada Panitia Siswa baru Ma’had, ”Pak, Data Anak Santri Baru SMA mana ?” tanyaku. ”ini GUS, ada apa tho gus, kok kayaknya keburu-keburu ?” tanya Panita padaku. ”sudah mana datanya, ini EMERGENCY , hehehehe....!” jawabku sambil tertawa.
Kuambil data santri baru SMA, kubuka lembar demi lembar, kubaca baris demi baris, kuamati foto demi foto, tapi semuanya tidak ada foto perempuan itu..
“nyari namanya siapa tho gus ? nyari cewek ya ?” tanya panitia penasaran padaku. “nggak, Cuma nyari temen lama katanya mau mondok kesini .. eh ternyata gak ada datanya” jawabku asal.
Pulang dengan tangan hampa, membuat ku semakin penasaran dengan sosok perempuan tadi, ku kelillingi semua sekolah, asrama, dan semua ruang di ma’hadku, tapi tak ku temukan dia. Akhirnya, aku pun pulang ke rumah, melakukan aktivitas kegemaranku, “NONTON TV”. Tapi kali ini ada perasaan yang lain, saat nonton tv bayangan wajahnya terngiang di kepalaku. Di layar kaca telivisi tidak nampak acara kesukaanku, melainkan wajah perempuan itu. Setiap apa yang ku lihat, hanya wajah perempuan itu yang ada dalam pandanganku. Apakah ini yang disebut cinta pada pandangan pertama ? apakah aku sedang dimabuk anggur asmara yang membuat aku mengkhayalkan apa-apa yang tak pernah ada, ataukah rasa cinta ini yang membutakan mata kepalaku dan membuat aku membayangkan kecemerlangan matanya, kemanisan mulutnya, dan keanggunan sosok tubuhnya ?
Aku tidak tahu pasti jawaban pertanyaan pertanyaan yang dengan tiba-tiba saja muncul memenuhi kesadaranku. Tapi memang ku akui, bahwa perasaan ini merupakan perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnyam sebuah cita rasa baru yang dengan tenteramnya bersemayam dalam hatiku, seperti roh yang melayang-layang di atas lautan pada penciptaan dunia, dan dari cita rasa itu lahir kebahagiaan dan kesedihan.
Wajah perempuan itu terus saja menghantuiku, bahkan sampai saat ku akan tidur, wajahnya masih saja muncul di pelupuk mataku, hingga dalam tidurku, perempuan itu masuk ke dalam mimpiku.
Hingga Keesokan Harinya, saat dimana aku harus melaksanakan kewajibanku mengikuti proram pra sekolah, atau yang lebih biasa dikenal dengan MOS, ku lihat pagi-pagi benar, ada ratusan anak dengan Pakaian putih dan celana hitam bergerombol di depan gerbang SMA sambil memakai aksesoris aneh, bahkan hampir kayak orang gila.
Begitulah Masa Orientasi Siswa SMA, memang habis Shubuh ku langsung mandi, dan memakai seragam MOS, tapi ku tidak seperti layaknya anak-anak yang lain, aku sama sekali tidak memakai aksesoris apapun. Tapi aku tidak begitu memikirkan MOSku. Aku pun langsung bergegas menuju gerbang SMA, ku cermati satu persatu wajah perempuan siswa Baru SMA, tapi tidak satupun sosok perempuan yang mirip gadis kemarin. Aku semakin penasaran dengan Penasaran Perempuan itu, hingga aku pun terus mengamati semua perempuan yang ada di SMA, tapi tetap saja dia tidak ada.
Tak terasa sudah 2 jam aku mencari perempuan itu, perempuan yang mempunyai Ciri yang selama ini ku cari, perempuan yang menggetarkan hatiku pada pandangan pertamanya. Jam di dinding menunjukkan pukul 08.00 WIB. Dan tak ku duga, aku baru ingat bahwa ini adalah MOS ku , masa pertamaku SAH dicap sebagai siswa SMA, tanpa pikir panjang, dan tanpa peduli waktu ku berangkat, soalnya sudah pada Masuk semua,
aku pun berangkat ke SMA, ketika baru saja satu langkahku memasuki Gerbang SMA, ada suara teriakan yang mengarah padaku, ”Dik.. .!! Kesini Cepat. !” teriak salah satu OSIS SMA. Aku pun berjalan menuju kak OSIS tadi, ”Ada Apa Kak ?” tanyaku polos. Berjuta cacian, makian, hujatan menuju padaku, bahkan tidak hanya satu kak OSIS saja yang memarahi kesalahanku, yang datang terlambat 2 jam dari waktu yang ditentukan, dan tidak membawa semua peralatan MOS.
Setelah itu ada salah satu Kakak OSIS yang menyuruhku masuk ke kelas, aku pun masuk ke kelas, di kelas aku pun menemukan banyak teman baru, aku pun berkenalan dengan semua anak di kelas itu. Tapi, suasana keriangan dan kegembiraan teman-temanku sama sekali tidak menggoyahkan hatiku, yang senantiasa memikirkan Perempuan itu.
***
Keesokan harinya, sudah aku putuskan bahwa pada Hari MOS ke dua aku tdak akan mengikuti MOS, kegiatan yang menurutku membosankan dan sangat melelahkan. Hari itu khusus aku gunakan untuk mencari informasi lebih jauh, target pertama ku adalah menuju SMP, karena kemarin seharian aku sudah mencarinya, tapi tak kunjung ketemu.
Di SMP, aku nongkrong di Kantin Sekolah Langgananku dulu, ketika masih SMP, ku amati semua siswa baru yang sedang melakukan kegiatan MOS juga di Lapangan Basket, dari Deretan pertama hingga terakhir Gadis itu tidak termasuk dalam barisan Siswa Baru SMP tersebut. Aku pun tak putus asa, ku kelilingi SMP untuk terus mencari Gadis itu. Tapi hasilnya sama, tidak ada seorang pun yang sama dengan gadis yang ingin ku temui.
Aku pun bergegas pulang, sambil membawa tangan hampa. Sambil terus bertanya dalam Hati, ”Dimana Perempuan itu ?, Perempuan yang sangat Spesial di Hatiku, perempuan yang membuat diriku penasaran, melebihi penasaran akan Misteri Duniaku yang masih belum terkuakkan ”.

____________

2 komentar:

  1. nuy khand ceritax mz in'am ma lintang..!! !

    BalasHapus
  2. ternyata......
    ccccckkk......
    ya...lho,pake nma na'im,pula...
    tinggal bt nm in'am ja,lho...
    tp keren,kok....

    BalasHapus