Rabu, 31 Maret 2010

BAB 5 - BISIKAN HATIKU

April 2009, merupakan saat dimana cintaku pada Jamilah pada Puncaknya, pasalnya Suatu sore di kala aku sedang Minum Teh bersama Abah di Ruang Tamu. “Im, Kamu sekarang Sudah Kelas 3 SMA, sudah saatnya mengerti arti kehidupan, sudah saatnya mulai mengenal Dunia yang kejam ini” Ujar Abah kepadaku. “Ya, Bah !” jawabku singkat.
“Na’Im, Anakku menurutmu Siapa Gadis yang paling sempurna di Ma’had Ini ?” Tanya Abah. “Siapa, Bah ? Kayaknya Masih Belum ada, Bah !. Si Yusri, ya Lumayan lah “ Jawabku Lagi. “Bukan, bukan dia Nak ! Yang Paling sempurna Di Ma’had ini adalah Jamilah!” Jawab Abah sembari meninggalkanku.
Mendengar jawaban itu, hatiku langsung seperti Batu, Mulutku terkunci tidak mampu berkata apa-apa, tubuhku terbujur kaku tidak mampu bergerak kemana-kemana. Seperti disambar petir di siang Bolong, perasaanku bergetar, berkaca-kaca, perasaan senang bercampur kaget, kok bisa ya Abah mengatakan kata itu padaku.
Perasaan Cintaku yang sangat padanya, ditambah Anjuran Abah tadi seperti menyempurnakan rasa cintaku pada Jamilah. Jika dipersentase, mungkin sudah 100 % rasa cintaku padaku.
Ku berpikir dalam hati, “Apa benar Jamilah adalah yang kucari selama ini, kok sampai Abah yang sama sekali tidak pernah mengajariku tentang arti cinta, tiba-tiba saja memberitahuku bahwa yang pantas aku kejar, wanita seperti Jamilah. Entah ada alasan tersembunyi apa yang tersimpan di balik pikiran Abah, sampai-sampai memberitahuku tentang Sebegitu Sempurnanya Jamilah.
Sejak sore itu, tiada sesuatu yang dapat ku lihat, selain paras ayunya jamilah, tiada suara yang mampu ku dengar selain ucapan lembut Jamilah, tiada Momen yang ku ingat, selain perilaku Jamilah. Hanya Jamilah dalam Hidupku.
Meski satu minggu lagi ada suatu momen yang paling penting, momen yang menentukan Lulus tidaknya Aku menempuh Tingkatan SMA, yaitu Ujian Akhir Nasional (UAN). Perasaan berdebar-debarku akan Jamilah mengalahkan perasaanku akan menjalani UAN. Setiap lembaran buku yang ku baca untuk belajar UAN, bukan teori-teori IPS, MTK, atau Bahasa Inggris, melainkan Hanya tentang Jamilah.
Tepat pada 20 april 2009, tepatku menjalani Ujian Akhir Nasional, Ujian yang menentukanku hasil dari menimba Ilmu selama tiga tahun. Tapi, Tetap saja wajah Cantik jamilah, menghiasi hatiku.
Sehingga aku pun tak peduli hasil UANKu, semua ini kulakukan demi Jamilah, pengorbanan yang tak mungkin dilakukan oleh siapapun, ku pasrahkan hasil Uanku pada Allah, sehingga saat Ujian akumengerjakan semampuku. karena saat UAN pun, bukannya nada dering dari telepon genggamku yang berdering, saat ada beberapa teman yang menelponku untuk meminta bantuan jawaban yang menjadi pikiranku, bukan pula tiga orang guru penjaga yang galak yang sedang ku pikirkan, bukan juga Soal-soal UAN yang rumit dan menyusahkan yang saat ini sedang ku pikirkan, melainkan Sosok Jamilah yang sedang ku pikirkan.
sehingga, 3 bulan kemudian di kala Hasil UANKU telah muncul

to be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar